Malu Mempunyai Saudara Kau
Malu sebenarnya mengungkap aib saudara sendiri
Aib menahun semakin lebar tercium
Malu sebenarnya mempunyai saudara
Setiap hari selalu membuat aib
Bagai luka melebar di sekujur tubuh
Amis melendir dirayapi belatung
Busuk merebak di setiap hembusan
Angin
Muak pening
Muntah umpatan kecewa
Malu sebenarnya
Mempunyai saudara
Sok terhormat
Sok kaya
Sok kuat
Sok sokan
Saudaraku
Bermanis duduk di kursi produk luar negeri
Sedangkan yang lain duduk di lumpur
Atau tanah becek di kolong jembatan
Atau bantaran sungai yang selalu mengerupsi
Lahan-lahan sumber kehidupan
Tak malukah kau
Saudaraku nangkring
Sedang yang lain ngesot
Mengiba sekaligus mengumpat
Karena malu mempunyai saudara
Kau
Wanar, 14 Februari 2012