Pohon Angkara
Cerpen
karya Ahmad Zaini*
Sepanjang sore hujan turun landai. Jemarinya membelai rerumput dan pepohon
dengan lembut. Semua yang berada di wajah bumi basah. Tak ada sebidang tanah
pun yang kering. Tidak terkecuali alun-alun kota yang menjadi idola warga untuk
menghabiskan malam Minggu.
Malam minggu tahun ini terasa istimewa. Malam yang ditunggu-tunggu kawula
muda ini bertepatan dengan malam pergantian tahun baru. Semenjak sore sudah
tercium aroma pergantian tahun masehi ini. Para remaja dari segala penjuru
mulai berdatangan ke alun-alun tersebut. Walhasil,
dalam sekejap alun-alun kota yang membentang luas dipenuhi para remaja yang
akan turut serta pesta pergantian tahun baru di tempat itu.
Di sudut alun-alun terdapat pohon besar yang biasa disebut oleh warga
sekitar sebagai pohon angkara. Pohon besar yang diperkirakan berusia ratusan
tahun ini telah menjadi ikon alun-alun itu. Seakan-akan pohon angkara dan
alun-alun telah mengalami manunggaling
jiwo . Sehingga, banyak warga menyebutkan alun-alun itu dengan sebutan
alun-alun pohon angkara.