Jika Kau Bukan Anak Raja, Juga Bukan Anak Ulama Besar, maka Menulislah

Sabtu, 04 Februari 2023

Puisi-Puisi di Radar Banyuwangi, Sabtu, 4 Februari 2023

 Puisi-Puisi karya Ahmad Zaini





Bayang Kematian di Lubang Jalan


Saban mendung datang 

Hati terasa teriris

Saat gerimis 

hati menangis

Hujan datang 

jiwaku semakin terguncang

Menatap bayang-bayang darah

Di setiap lubang jalan


Ada ketakutan 

Kematian setiap melintas

Jalan berlubang

Di kubang air ada wajah 

Anak-anak menangis

Karena orang tuanya

Meregang nyawa

Ada jerit histeris orang tua

Kerna anaknya

Tertelan jalan berlubang 

Di setiap jengkal langkah


Tak adakah mereka peduli

Menghapus bayang kematian 

Di sepanjang jalan

Sebelum habis air mata

Anak dan orang tua


Wanar, Januari 2023 


Hari Berkabut


Iringan pekat mendung 

membayang gumpalan duka 

menyesak dada 

seakan hari berujung di sini


adakah matahari di esok hari

hangatkan gigil tubuh 

semalam suntuk


pagi pun berkabut 

tak terlihat seraut rupa

merayu bahagia

lara


Wanar, Januari 2023


Rindu Meluka Jiwa


Wajahmu tersimpan di dedaun asam setapak jalan

Merindu sapa sepekan sepi tanpa senyum merekah

Duh, gerangan hati hanyut dalam lamunan mata 

Tak bersua sehari saja luka jiwa


Samakah gundah dikau saat sendiri seperti aku

Membayang masa-masa tatkala hati merindu pujaan hati

Dalam hening kurajut cinta serupa surga

Berkenang bunga-bunga asmara

Bahagia 


Wanar, Januari 2023


Melukis Cinta 


Ada keraguan pada sketsa hati

Remang terpatahkan  kata bias

Tak bertaut makna


Segenap jiwa raga

Kuberanikan diri

Melukis wajah berkacamata

Bersanggul cinta

Menggenggam kasih

Rupa yang menggoda


Wanar, Januari 2023

Ahmad Zaini, tinggal di Wanar, Pucuk, Lamongan, Jawa Timur. Beberapa puisi dan cerpennya beredar di berbagai media cetak dan online, serta di beberapa buku antologi puisi dan cerpen baik tunggal maupun komunal.  





   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar