Puisi-Puisi
karya Ahmad Zaini
Tak Pantas
Bertanya
Bagaimana kabar puasa kita
Dari fajar hingga matahari tenggelam
Hanya lapar dan dahaga yang terasa
Nafsu masih menari-nari
Dalam jiwa yang terbungkus
Tubuh terkulai
Bagaimana kabar puasa kita
Masih pantaskah mengaku
Sebagai muttaqin
Sedangkan kata masih tak tertata
Saling mencaci tanpa tepi
Bagaimana kabar puasa kita
Bila amarah tetap membara
Dosa masih menyala
Tak pantas bertanya
Pahala puasa kita
Wanar, 12 Mei 2019
Rayu Nafsu
Fajar telah menahanmu
Merahnya melarang pergumulanmu
Dengan nafsu
Cahyanya tak rela bila keinginan semu
Dituruti merayu-rayu
Katakan
Inni shoimun
Bila nafsu memaksa dalam kenistaan
Maka akan menjadi perisai
Dari tipu daya itu
Senja menjelma sempurna
Gerbang kebahagiaan berbuka
Di situlah peperangan terjadi
Beruntunglah bila kau mampu
Memenangkannya
Wanar, 14 Mei 2019
Wajah dalam
Semakok Kolak
Khusuk air telaga
Masih menyisa gelombang
Merayap di kejernihan gurat air
Bulan suci
Gelombang iri, dengki
Takabbur, ghibah
Menodai kesucian niat
Dalam renung sahur sunyi
Memusokan puasa ini hari
Bagai buih menggunung
Terhempas terpaan napas bacin
Niat suci tergiring kecipak ikan telaga
Berebut sebuntal kue basi di gelap hati
Senja hampir tenggelam
Terlihat kusut wajah
Cemberut dalam semangkok kolak
Dan sebakul nasi
Wanar, 15 Mei 2019
Separuh Bulan
Semu
Separuh bulan telah terpenggal
Namun tak ada jejak mulya
Dalam hamparan waktu
Terasa semua berlalu
Tanpa ganjaran-Mu
Makan dan minum
Hanyalah permaian waktu
Lantunan kitab suci
Hanya rutinitas semu
Layakkah ampunan
Tersemat dalam sepuh bulan menunggu
Jejak kekhusukan hampa
Jauh jarak dari surga
Meski hanya aromanya
Wanar, 17 Mei 2019
Kita Lupa
Disayang Tuhan
Kita disayang Tuhan
Dengan bulan suci
Namun kita enggan memanfaatkannya
Kita disayang Tuhan
Dengan pahala berlipat ganda
Namun kita enggan menunaikannya
Kita terlena nafsu keduniawian
Hingga lupa sejatinya kehambaan
Kita terperangkap nafsu
Lupa cara mengendalikannya
Cibiran dan hujatan
Bersabung sepanjang siang
Padahal malam telah kau lukisi
Dengan bulan dan bebintang
Puasa tanpa rasa
Tak melahirkan rasa takut
Pada Sang Pencipta jagad raya
Wanar, 24 Mei 2019
Alimkah Kita
Alimkah kita
Bila tetap mendiamkan kemungkaran
Dalam kehidupan
Membiarkan kefasikan meraja
Dalam kemaksiatan
Alimkah kita
Bila bibir selalu dibasahi zikir
Sedangkan anak-anak
Kita biarkan didekap nafsu
Lalu dihujamkan dalam jurang kenisntaan
Alimkah kita
Bila masih ada benih permusuhan
Dalam hati
Wanar, Juni 2019
Ahmad Zaini, ketua PC Lesbumi NU Babat
dan sebagai guru di SMKN 1 Lamongan. Aktif dalam
Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) serta Forum Pegiat Literasi
Lamongan (FP2L).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar