Sajak-Sajak karya Ahmad Zaini
Si Kecil yang Ditinggal Mati Orang Tuanya karena Korona
#1
Pada langit si kecil tengadah sambil berharap ayah-ibunya mengirim senyum
mata berkaca-kaca lelah tak memberi cerah
matahari kian redup harapan bertemu ayah bunda kian surut
hanya batu nisan berjajar dipayungi kemboja
merengkuh surup
Wanar, Agustus 2021
#2
Si kecil janganlah berpangku tangan
janganlah lunglai di atas batu karang
janganlah diam oleh hantaman gelombang
terbanglah bagai camar ke angkasa
sesekali menjumput ikan berenang di wajah lautan
bawa hidupmu menyeberang lautan
lalu singgahlah di dermaga kebehagaian
damai dan tenteram
Wanar, Agustus 2021
#3
Mimpi si kecil perlahan menjelma
guratan
kian jelas meskipun belum tuntas
lewat jemari ia berkarya demi ayah-ibu bahagia
di alam peristirahatan sementara
tunggu anakmu di surga ayah bunda
harapnya
Wanar, Agustus 2021
#4
Cibir dan iba mana yang kupilih, kata si kecil bimbang
ia tak mau dikerdilkan oleh cibiran keputusasaan
iba tak pula membangkitkan rasa
ia semakin terbenam air mata
tekadlah yang menyingkirkan keduanya
si kecil pun muncul di tengah
cakrawala
sambil menggengamkan cita yang tergapai
Wanar, Agustus 2021
#5
Sulur jingga mengundang rindu pada ayah-bunda
si kecil manja dipangku senja dibelai kasih sayang
ia rindu betapa hangat dekap ayah-bunda
sebelum korona merenggut keduanya
si kecil rindu belaian kasih manja
dari balik singgasana pengusaha
Wanar, Agustus 2021
#6
Si kecil telah tumbuh remaja
berbadan tegap bertampang bak raja
ia telah mewujudkan mimpi kedua orang tuanya yang telah tiada
harta dan tahta hanyalah titipan Sang Mahakuasa
ia mendermakan hartanya buat mereka yang nestapa
ia ingin melihat senyum tersemai dalam baju kebesaran istana
Wanar, Agustus 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar